Yang Banyak Memberi Manfaat itu Yang Paling Islami

Seorang muslim itu tidak akan berdosa kecuali melakukan 2 perkara; Maninggalkan yang wajib atau mengerjakan yang haram. Selain keduanya Allah swt tidak menyediakan dosa untuk diambil oleh muslim.

Jadi, jangan merasa berdosa kalau tidak terbiasa memanggil kawan dengan sebutan "akhi", atau "ukhti", atau juga "abi", dan "umm". Karena memanggil saudara lain dengan bahasa Arab bukan kewajiban dan panggilan dengan bahasa local setempat pun bukan sebuah keharaman.

Jangan juga merasa paling islami kalau sudah biasa memanggil dengan pangilan-panggilan bahasa Arab; "Akhi", "ukhti", toh Abu Jahal dan sekutunya pun memanggil kawan-kawan dan sedulurnya dengan sebutan itu, tapi tidak bisa ia dikatakan islami.

Jadi, jangan juga minder kalau memang tidak mengerti dalil-dalil agama, baik dari al-Quran dan hadits. Karena bagi awam, mengetahui dalil bagi setiap amalan itu bukan kewajiban. Hanya Zohiriyah dan Mu'tazilah yang mewajibakan semua muslim tanpa kecuali untuk tahu dalil dalam setiap amalan.

Belajar dalil-dalil agama secara rinci bukanlah sebuah kewajiban bagi seorang muslim. Dan mempelajari ilmu-ilmu lain juga bukan sebuah keharaman yang harus dihindari.

Jangan juga merasa paling jago Islamnya karena tahu banyak dalil agama. Karena sama sekali bukan itu ukuran baik-buruknya keislaman seseorang. Yang wajib itu adalah mengamalkan ilmu yang sudah dianugerahu oleh Allah swt untuk kemaslahatan orang banyak sebagai bentuk penghambaan kepada Allah swt. Apapun ilmunya.

Jadi, mestinya merasa malu sudah diberikan kesempatan dan rizki untuk bisa mengerti dan memahami suatu ilmu tertentu, tapi malah berbelok arah ke ilmu lain. Belajarnya teknik, kok jadi dokter? Belajarnya dokter kok jadi insinyur pertanian? Belajar kehutanan kok jadi mufti?

Manfaatkan ilmu yang diberikan oleh Allah swt, karena itu adalah amanat dan gunakan sebagai ibadah dengan memberikan manfaat sebanyak mungkin kepada penduduk bumi ini. itu sangat dicintai oleh Allah swt dibanding tahu banyak dalil, tapi yang dikerjakan hanya berdebat sana-sini guna menunjukkan "gue ahli syariah!", atau juga malah membuat muslim lain menjadi antipati kepada ajaran syariah karena pembawaan si jago "dalil" itu yang arogan dan menyulitkan.

Jadi, jangan minder kalau memang tidak bisa bahasa Arab. Karena mempelajari bahasa Arab bukan kewajiban,-wajibnya bahasa Arab bagi mereka yang ingin mendalami ilmu syariah secara rindi-. dan mempalajari bahasa lain selain Arab juga bukan sebuah kemungkaran yang harus dijauhkan.

Jangan merasa paling islami kalau sudah fasih bahasa arab! Abu jahal dan sekutunya pun fasih sekali berbahasa arab, dan mereka bukan islam.

Jangan beranggapan bahwa hanya ilmu agama yang bikin anda selamat akhirat. Ilmu lain pun jika digunakan pada koridor dan jalur yang baik, itulah jalan menuju surga. Manusia yang paling baik itu yang banyak manfaatnya. Itu yang paling islami!

 –wallahu a'lam-

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya