Kuliah Gratis, Digaji Pula!

Kalau bicara soal Univeritas gratis di Indonesia, tentu banyak sekali kampus-kampus di Indonesia ini yang memberikan beasiswa kepada mahasiswanya, bahkan full selama mahasiswa itu terdaftar sebagai peserta didik.
Tapi kalau Universitas gratis yang bertaraf Internasional? Ada juga, namun jumlahnya sedikit di Indonesia ini. Kalau universitas gratis yang bertaraf internasioanal dan memberikan tunjangan uang (gaji) kepada mahasiswanya?
Mungkin ada. Tapi jumlahnya amat sangat sedikit sekali. Bisa dihitung dengan jari satu tangan saja. Artinya Cuma dalam hitungan 5 kebawah, sangat sedikit sekali.
Nah kalau universitas gratis yang berkelas internasional dan memberikan tunjangan uang kepada mahasiswanya setiap bulan selama masa kuliah? Ada atau tidak?
Rasanya (sepengetahuan saya) Cuma satu yang ada seperti itu diIndonesia; di Jakarta tepatnya. Yaitu LIPIA yang merupakan  kepanjangan dari  Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab. Yang letak kampusnya ada di Pejaten Pasar  Minggu.
LIPIA ialah kampus cabang yang berpusat di Aran saudi. Ya kampus ini memang bukan punya local; bukan punya Indonesia. Kampus ini adalah resmi milik Kerajaan Arab Saudi. Pusatnya di Riyadh Ibu Kota Negara tersebut.
Aslinya kampus ini bernama Jami'atul Imam Muhammad bin Saud Al-Islamiyah. Kalau dalam istilah ingrisnya ialah Imam Muhammad bin Saud Islamic University. Yang ada di Jakarta ini ialah hanya satu Fakultas dari puluhan fakultas yang ada di universitas tersebut; yaitu fakultas syariah.
Jadi kalau kuliah di LIPIA sebenarnya sama saja kuliah di Riyadh Arab saudi. Hanya tempatnya saja yang berbeda. Kurikulum dan system yang digunakan semuanya mirip persis dengan apa yang diterapkan di Riyadh sana.
Karena itu sebagaimana mahasiswa disana mendapatkan tunjangan tiap bulannya, mahasiswa yang di Jakarta pun demikian. Mereka yang dijakarta mendapat tunjangan tiap bulannya sebesar 200 Real (1 Real antara Rp. 2000,- sampai Rp. 3000,-, tinggal hitung saja), itu untuk mahasiswa S1 dan takmily.
Kalau mahasiswa yang masih dalam tingkatan Persiapan bahasa (I'dady), mereka mendapatkan setengah dari apa yang didapatkan oleh mahasiswa S1 yaitu sebesar 100 Real saja. 
Kurikulum, Kitab-Kitab yang diajarkan, system yang dipakai itu semua sama dengan yang di Riyadh. Bahkan sampai dosen-dosennya pun berkebangsaan bukan Indonesia, alias orang Arab yang udah pasti berjenggot tebal. Mereka berasal dari Mesir, Arab Saudi, Sudan, Syiria, dan Negara Teluk lainnya. 
Dosen-dosen Import ini bukan sebagai native speaker, tapi memang sebagai dosen rutin yang tiap hari masuk kelas mengajar mahasiswa. "Namanya juga kampus Arab" begitu kata warga sekitar Pejaten dan Pasar Minggu.
Bukan hanya sekedar Arab, dosen-dosen yang mengajar di LIPIA itu memang dosen yang ahli dibidangnya. Mereka bukan lulusan S1 atau S2 di Arab sana. Tapi mereka semua bergelar doktor dibidang masing-masing (untuk pengajar Tingkat S1 Syari'ah).
Ada doktor syariah, doktor Ilmu Bahasa Arab, Doktor ilmu Hadits, Doktor Adab dan lainnya yang lulus dari unversitas berbeda di Timur Tengah. Semisal Al-Azhar Mesir, Imam Muhammad Riyadh, Jami'ah Islamiyah Madinah dan kampus masyhur yang lainnya.
Walaupun demikian, dosen Indonesia-nya pun ada tapi dalam jumlah yang sedikit, sekitar 15% dari jumlah keseluruhan pengajar. Dan mereka pun lulusan universitas-universitas terkemuka di Timur tengah sana.
Kalau gitu, mereka semua mengajar dengan bahasa Arab dong? Mahasiswanya juga harus bisa bahasa Arab?
Ya! Tentu saja. Di awal pendaftaranpun, dalam ujian masuknya juga yang paling dinilai yaitu kemampuan bahasa Arab. Walaupun tidak mahir, minimal calon mahasiswa itu mengerti basic-basic bahasa Arab dan paham jika di ajak berbicara denan bahsa Arab.
Dan sudah barang tentu pengajaran di Kampus ini dilakukan memakai bahsa Arab yang Fushah (Baku), dan bukan bahasa Arab pasaran yang keluar jauh dari kaidah bahasa Arab yang benar.
Jadi kampus ini bukan sekedar arab saja, tapi kualitasnya pun sangat bisa di andalkan. Dan yang paling hebat ialah bahwa perpustakaan yang dimiliki kampus LIPIA ini ialah Perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara untuk koleksi buku ber-bahasa Arab.

penulis telah membuat buklet kecil sebagai panduan bagi siapa saja yang ingin masuk atau mendaftar menjadi mahasiswa LIPIA. 

Comments

  1. Wah, kenikmatan tiada terkira bagi yg pandai berbahasa arab...

    ReplyDelete
  2. bisa bahasa arab kenikmatan bagai minum kopi pagi hari...

    ReplyDelete
  3. kalo udah S1 dikampus umum apa msh bs daftar?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya